MASIGNASUKAv102
1508570391356967755

Kisah Pejuang Buah Hati dengan Program Bayi Tabung Bersama dr Indra NC Anwar, Sp. OG

Kisah Pejuang Buah Hati dengan Program Bayi Tabung Bersama dr Indra NC Anwar, Sp. OG
Add Comments
9 February 2022

 Adakah yang lebih syahdu ketika air mata kebahagiaan jatuh di saat yang tepat? Saat dimana penantian panjang itu berakhir. Semua terlintas atas usaha luar biasa mengikuti ritme waktu yang tak sebentar. Bukan hanya satu hari, satu bulan atau satu tahun. Tetapi lima tahun lamanya 

Keluarga Bu nevy yang berhasil menjalankan program bayi tabung

Layaknya siklus kehidupan, semuanya pasti akan berakhir. Tinggal bagaimana kita merencanakan dan mengisi setiap bagian dari siklus tersebut. Saat masih single, mungkin pertanyaan yang sering terlontar dan membuat telinga berdenging adalah “kapan nikah?”. Namanya juga jodoh, tidak mengenal asal usul, ras, suku dan pastinya bakal datang di waktu yang tepat. Bukan di waktu pertanyaan menjengkelkan tersebut terlontar.

Begitu lah yang terjadi dengan pasangan bapak H.  Ari Guritno dan ibu Nevy MD. Mereka dipertemukan di waktu yang tepat. Padahal jika ditelisik, dari suku saja berbeda. Pak H Ari Guritno berasal dari Jogja suku jawa tulen. Sedangkan bu Nevy MD, di darahnya mengalir sebagian sunda dan sebagian lagi chinese.

Namanya juga jodoh. Tidak lagi melihat suku dan asal usul. Jika sang pemilik hidup mentakdirkan, siapapun tidak bisa berpaling atas kehendak-Nya.

Tahun 2005 kebahagiaan itu pun tercipta. Pernikahan itu berlangsung sempurna. Apalagi mereka berdua menikah di umur produktif. Pak H Ari Guritno kala itu berumur 27 tahun dan Bu Nevy MD berumur 24 tahun. Sebuah usia yang pastinya sempurna untuk menjalani bahtera rumah tangga kedepannya.

Hari berganti minggu. Minggu berganti bulan. Bulan berganti tahun, terlewati dengan baik. Semuanya tampak biasa-biasa saja selama menjalani hidup sebagai pasangan suami istri. Saling mendukung demi terciptanya nuansa harmonis setiap saat. Hingga pada satu titik, mereka baru tersadar ternyata ada yang kurang.

Kala itu ketika mereka berdua berjalan santai menghabiskan waktu luang di Mall adalah sumber dari momentum tersebut. Melihat pasangan lainnya berjalan sambil mendorong buah hati dengan stroller.


 “Dalam hati, ingin juga memiliki buah hati layaknya pasangan lainnya. Tapi kok, hingga sekarang belum dikaruniai anak ya? Apakah ada yang salah? Padahal tidak menggunakan kontrasepsi apapun. Dari umur pernikahan juga sudah cukup lama. Sudah tiga tahun berlalu. Mungkin memang belum diberikan rezeki Anak dari Yang Di Atas”.

 

Sebuah proses panjang

Menginjak umur pernikahan awal-awal 4 tahun dan setelah mendapatkan momentum akan kekurangan sesuatu. Akhirnya mulailah terngiang untuk segera mencari masalah sebenarnya.

Awalnya memiliki buah hati bukanlah hal utama. Tetapi semuanya berubah. Kini berganti menjadi hal penting penyempurna pernikahan. Berbagai dokter obgyn pun didatangi. Konsultasi demi konsultasi juga dilakoni. Begitupun dengan berbagai tes kesehatan fisik dan alat reproduksi. Hingga secercah titik harapan mulai terlihat.

Melalui tes organ reproduksi diketahui bahwa terdapat saluran yang tidak sempurna pada sang suami. Dan ini lah penyebab utama, mengapa mereka hingga awal tahun ke-4 pernikahan belum ada tanda-tanda kehamilan.

Mungkin di masyarakat kita santer beredar dan dipercayai bahwa urusan kehamilan selalu menjudge ke pihak istri saja. Tetapi buat para pejuang buah hati, jangan sampai salah kaprah hanya memojokkan satu pihak. Karena urusan buah hati adalah urusan bersama dan bisa jadi memang masalahnya berasal dari suami.

  

Rekomendasi di saat yang tepat

Katanya pengalaman adalah guru terbaik” begitupun juga dengan rekomendasi dalam memilih dokter.

 

Terkadang, takdir mempertemukan kita dengan orang tepat di saat yang tepat pula. Tanpa diduga, orang tepat tersebut hadir dengan perantara teman sendiri.

Ternyata teman Bu Nevy punya rekomendasi dokter yang mungkin bisa membantu permasalahan saat ini. Dari rekomendasi teman itu pula lah, Bu Nevy dan suami dipertemukan dengan dokter Indra.

Setelah menjalani konsultasi dan pemeriksaan alat reproduksi secara menyeluruh. Akhirnya ada dua opsi yang bisa dilakukan, operasi penyumbatan atau bayi tabung. Dari segi keberhasilan untuk mendapatkan buah hati dokter Indra menyarankan untuk bayi tabung karena lebih besar peluangnya.

 

Dari kegagalan menjadi hasil doa pada sebuah nama

Memulai bayi tabung sebagai bentuk ikhtiar memiliki buah hati bukan hanya masalah mental dan fisik saja tetapi juga harus didukung dengan dana yang mumpuni. Alhamdulillah, disaat yang dibutuhkan rezeki itu datang juga untuk segera memulai bayi tabung.

Berbagai proses persiapannya pun dijalankan agar proses transfer embrio ini berjalan dengan sempurna dan pastinya berhasil sesuai harapan. Semuanya dilakukan di Morula. 

Setelah proses transfer embrio berlangsung, doa dan harapan disertai rasa penasaran silih berganti. Berharap hasilnya positif. Hingga waktu untuk pengecekan datang, pasca dua minggu transfer embrio dilakukan. Hasil positif yang diharapkan ternyata tidak terjadi. Embrio tidak berkembang dan program bayi tabung pun gagal.

Harapan memiliki buah hati yang sudah membuncah kini kembali ke titik terendah. Bahkan jatuh ke titik terendah dari apa yang dialami sebelumnya. Down sudah pasti menyelimuti. Apalagi dengan berbagai pengorbanan dan usaha yang dilakukan.


“Ah. Memang benar adanya. Manusia memang hanya bisa berusaha. Untuk urusan hasil biarkan Tangan Yang Di Atas menentukan”


Waktu pun berlalu. Semangat demi semangat kembali terkumpulkan satu per satu. Toh juga meratapi kegagalan tidak akan mengubah hasil yang sudah dilewati. Hingga percobaan bayi tabung kedua dilakukan bulan November 2009.

Kembali disupervisi oleh dokter Indra proses bayi tabung kedua pun berlangsung. Kali ini menggunakan teknik tambahan yaitu prosedur hatching dengan tujuan memperbesar keberhasilan.


“Kala itu dokter Indra sempat menyampaikan bahwa, ‘kita sebagai manusia hanya bisa berusaha setelah ini kita serahkan hasilnya ke Maha Kuasa’” 


Selama proses bayi tabung kedua ini, mental dan kondisi Bu Nevy dan suami jauh lebih siap dan rileks. Apapun hasilnya, memang urusan yang Di Atas.

Dan alhamdulillah ketika jadwal periksa ambil darah bulan Desember 2009, hasilnya positif. Suasana haru pun ikut menyertai kabar gembira ini hingga yang dinanti pun hadir di pelukan tepat pada tanggal 23 Agustus 2010 dengan nama Lyla Dinanti Guritno. Pemberian nama ini juga memiliki makna dari setiap perjuangan yang telah dilewati.


Lyla dari bahasa Sunda yang berarti lama. Dan penyematan kata Dinanti artinya ditunggu atau dinantikan. Sedangkan Guritno adalah nama akhir dari sang Suami, H.  Ari Guritno. Memilih nama ini karena memang Lyla adalah anak yang sangat dinantikan selama 5 tahun pernikahan”.

 

Dek Lyla hasil program bayi tabung dengan supervisi dokter Indra

Untuk para pejuang buah hati

Tidak ada pasangan yang merasa nyaman hidup tanpa hadirnya buah hati. Tetapi jika sudah menjalani umur pernikahan cukup lama dan belum diberikan rezeki titipan buah hati maka jangan pernah menyerah untuk terus berusaha.

Bu Nevy menyampaikan bahwa buat para pejuang buah hati lainnya, “jangan menyerah untuk mencoba dan mencari tahu masalahnya. Karena tugas kita hanyalah berikhtiar dan berdoa semaksimal mungkin. Untuk hasilnya biarlah Sang Pemilik Hidup yang menentukan”.

Semoga, pengalaman Bu Nevy dan suami bisa menjadi contoh sekaligus semangat buat para pejuang buah hati lainnya yang mungkin hingga hari ini belum diberikan hasil positif. Jangan pernah untuk berhenti berusaha. Tetap semangat menjalani setiap prosesnya.

 

Lyla Dinanti Wuritno
Dek Lyla Dinanti Guritno (sumber dokumentasi pribadi Bu Nevy)

(Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan hasil interview langsung dengan Bu Nevy MD yang berhasil menjalani program bayi tabung dengan supervisi dr Indra NC Anwar, Sp. OG)

Talif

Saat ini selain sebagai blogger juga bekerja sebagai technical team khususnya dalam dunia kimia perminyakan.

  1. Seperti awal tulisan ini, segala sesuatu memang ada waktunya ya, Mas. termasuk saat Allah SWT memberikan buah hati. Namun semua itu memang harus melalui usaha dan proses. Dan lewat cerita ini pastinya memberikan inspirasi bagi yang belum dikarunia momongan. Terus semangat berusaha dan berdoa.

    ReplyDelete
  2. sukses dan sehat selalu ya kak :D

    ReplyDelete
  3. bener-bener yaa, persoalan ditanya kapan nikah, di saat usia udah mateng tuh malah bikin rungsing, dirasa cari pasangan yg tepat gampang apa yaaa! dan pertanyaan2 selanjutnya termasuk anak, bersyukur ya sekarang dunia medis udh makin canggih ada program bayi tabung juga buat membantu pasangan yg butuh bantuan medis untuk mempercepat pembuahan janin

    ReplyDelete
  4. Ah iya, bagi beberapa orang memang perlu usaha lebih untuk bisa mendapatkan buah hati ya kak
    Program bayi tabung bisa menjadi salah satu ikhtiar

    ReplyDelete
  5. sungguh penantian yang lama ya, tapi membuahkan hasil. namanya juga bagus, penuh makna. salah satu sahabat saya bahkan sampai sekarang belum dikaruniai anak kak, padahal usia pernikahan mereka sudah lebih dari 10 tahun. ya itulah mungkin yang namanya belum jodoh dan rezeki ya

    ReplyDelete
  6. Namanya unik tapi cantik ya. Lyla dinanti guritno. Yah! Memang kita manusia hanya bisa berusaha ya. Hasilnya Tuhan yang menentukan. Aku hanya bisa bilang semangat, ya. Buat semua pejuang garis 2. Beruntung banget kita yang cepat dikasih kepercayaan oleh Tuhan.

    ReplyDelete
  7. MashaAllah~
    Bahagia sekali karena usaha yang dilakukan membuahkan hasil.
    Ikhtiar dan doa yang dipanjatkan dan masa penantian selama bertahun-tahun.
    Semoga berkah ilmu pengetahuan bisa mengantarkan kita semua ke dalam rasa syukur yang mendalam.

    ReplyDelete
  8. kalo ngomongin bayi tabung jadi inget pernah ditawarin ayahku program kayak gini.. padahal baru juga 5 bulan menikah! wkwk namanya juga ngarep2 amanah yaa.. sekarang enak ya, pilihan program dan metodenya udah beragam banget. memudahkan pasutri yang sedang menanti

    ReplyDelete
  9. Memang teknologi semakin canggih ya, sungguh informasi yang menarik sekali mengenai bayi tabung ini

    ReplyDelete
  10. Masya Allah, sebuah perjuangan yang akhirnya berbuah manis sekali ya :) semoga sekeluarga selalu diberikan kesehatan keselamatan dan keberkahan :) Bersyukur sekali semakin canggih teknologi, semakin bermanfaat untuk kehidupan ya :)

    ReplyDelete