“Kakak, itu apa yang kakak bawa. Kok bentuknya unik sekali dan ada layar kecilnya di belakang”. Pertanyaan polos seperti ini muncul begitu saja dari 2 anak SD, saat saya menggunakan kamera action untuk merekam tarian caci khas pulau Flores.
Spontan
mereka bertanya dengan penuh rasa ingin tahu. Tebakan saya, mungkin ini pertama
kalinya mereka melihat kamera sekecil ini. Bisa jadi, dalam bayangan mereka,
kamera itu harus besar dengan lensa panjang.
Rasa
penasaran mereka pun terjawab, saat saya mendekati mereka dan memperlihatkan
hasil jepretannya.
“Oh jadi
ini kamera ya kak. Kok kecil sekali. Nggak nyangka, kakak punya kamera sekecil
ini. Biasanya kan besar-besar dan berat”.
Dari sini
saya menyadari bahwa memang, ketimpangan itu terjadi. Informasi akan dunia
luar, mereka masih sangat terbatas. Hingga saya pun bertemu dengan guru mereka,
saat diskusi panjang malam hari.
“Selama ini, proses belajar mengajar di sekolah hanya mengandalkan buku cetak sesuai dengan panduan kurikulum yang berlaku. Untuk tambahan pengetahuan, hanya muatan lokal saja. Itupun paling berkebun dan bahasa Manggarai”.
Kalimat
ini semakin meyakinkan saya terkait pemerataan informasi yang belum sepenuhnya
menjangkau semua aspek, termasuk aspek bidang pendidikan. Itulah mengapa
pentingnya transformasi digital di sekolah.
Sebuah Proses Panjang
Urusan
transformasi digital di sekolah bukanlah semudah membalikkan telapak tangan.
Tetapi butuh effort yang luar biasa. Terutama untuk daerah-daerah yang jauh
dari perkotaan. Infrastruktur digital Adalah hal mutlak yang harus dipenuhi
terlebih dahulu.
Untungnya
saat ini Telkom hadir dan menjawab tantangan tersebut. Sadar akan pentingnya
transformasi digital, Telkom Group pun membangun infrastruktur untuk menjangkau
seluruh daerah di Indonesia. Termasuk daerah pedalaman.
Makanya
tidak heran, jika berkunjung ke pelosok negeri, urusan sinyal internet masih
dapat dari jaringan Telkom group. Jaringan inilah yang memungkinkan untuk
dimanfaatkan nantinya oleh sekolah-sekolah dalam proses digitalisasi
pembelajaran.
Mental untuk Berkembang
Saat
infrastruktur jaringan telekomunikasi sudah menjangkau berbagai daerah. Masalah
yang sering muncul di sekolah-sekolah adalah sulitnya untuk menerima
perkembangan teknologi. Mereka butuh sosok yang menjadi pionir sekaligus
teladan terlebih dahulu baru bisa “tergerak untuk ikut menggunakan”.
Hal
seperti ini sangat wajar, apalagi jika tenaga pengajar adalah mereka yang
umurnya diatas 45 tahun alias kategori master. Umumnya mereka-mereka ini,
sangat sulit untuk terbuka dan menerima perubahan drastis. Mereka sudah betah
dengan sistem yang ada saat ini, yaitu mengajar langsung di depan kelas
berdasarkan buku cetak.
Pioner
dan teladan inilah yang bisa menjadi penggerak perubahan sekaligus membantu
mempercepat transformasi digital di sekolah. Bahkan beberapa sekolah di
pedalaman pun sering menjadi lokasi relawan Indonesia Mengajar.
Para
relawan ini bukan hanya berbagi pengalaman mereka tetapi juga bisa menjadi
rekan diskusi yang asyik. Terutama terkait transformasi digital. Pastinya
dukungan semua pihak adalah kunci utama dalam digitalisasi bidang pendidikan.
Perubahan Dari Konvensional Ke Digital
Salah
satu titik berat dari proses digitalisasi adalah efektifitas dan kemudahan.
Itulah mengapa, sekolah pun sudah mengarah kesana. Apalagi saat ini sudah
banyak sekali layanan digital yang dikhususkan untuk sekolah. Seperti yang
ditawarkan oleh Indibiz Sekolah.
Jika
dahulu, proses kolaborasi antar guru membutuhkan waktu yang lama dan harus
sering meeting untuk membahasnya maka saat penerapan digitalisasi di sekolah
menggunakan Indibiz sekolah hal itu nggak akan terjadi lagi. Melalui Microsoft
365 for Edu yang saat ini sudah tersedia maka proses kolaborasi dan
produktivitas dalam proses belajar mengajar jadi lebih efektif dan lintas
batas. Hanya mengandalkan rangkaian aplikasi Microsoft 365.
Bukan
cuma itu saja, Indibiz Sekolah juga menghadirkan Sistem Manajemen Sekolah.
Sistem ini sebagai solusi digital menyeluruh untuk manajemen sekolah yang lebih
efisien, cepat dan terorganisir. Melalui sistem ini, maka semua database
sekolah terintegrasi dengan baik dan pastinya terlindungi dengan keamanan data
maksimal.
Para
pengajar di sekolah bisa banget menghadirkan layanan pendidikan berkualitas
kala proses digitalisasi ini berjalan. Berbagai informasi pun dengan dunia luar
yang relevan dengan bahan ajar bisa didapatkan dengan mudah dan tersampaikan
dengan baik ke para peserta didik.
Seperti
menjelaskan berbagai jenis kamera yang ada saat ini sesuai dengan mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk materi lensa. Para guru bisa menyampaikan
jenis kamera secara visual menggunakan foto dan video. Jadi murid-murid nggak
akan heran lagi jika nanti melihat action cam atau malah drone. Itu semua
karena proses digitalisasi.
Kehadiran Promo Indibiz
Untuk
menunjang digitalisasi di sekolah, saat ini ada promo menarik loh. Apalagi di
bulan kemerdekaan. Bagi para sekolah yang ingin bertransformasi ke digital dan
ingin memasang internet, sekarang adalah waktu yang tepat.
Karena
bagi pelanggan baru yang akan migrasi menggunakan internet cepat dari Indibiz
maka berkesempatan mendapat potongan 70% untuk biaya pasang baru. Lumayan
banget bukan. Apalagi sekalian pada saat pemasangan sudah mendapatkan
perangkat optical network terminal (ONT) dari Indibiz loh.
Bukan
cuma itu doang, melalui program “HIS Bisnis Promo Merdeka Berbisnis” ada banyak
paket high speed internet (HIS) yang bisa dipilih dan disesuaikan dengan
kebutuhan sekolah. Untuk harganya mulai dari 400 ribu loh yang kecepatan 75
Mbps hingga 1 jutaan untuk yang kecepatan 300 Mbps.
Nah, bagi
sekolah-sekolah yang belum digitalisasi. Ini adalah saat yang tepat untuk
bertransformasi. Kapan lagi dapat harga spesial di bulan kemerdekaan. Mumpung
ada promo dari Indibiz loh. Merdeka belajar, guru pun jadi lebih nyaman.
Percaya deh.
comment 0 komentar
more_vert