“Tak ada yang lebih menyenangkan saat lingkaran pelangi membentang berlatar air terjun dan hijau pepohonan terpampang nyata di depan mata. Air jernih mengalir dan riak-riaknya mengikuti lekukan bebatuan diantara sela-sela kebun kopi nan menghijau. Sesekali, di sepanjang perjalanan bertemu para wanita hebat. Mereka adalah petani kopi yang sedang beristirahat di bawah rimbunan daun khas kebun kopi. Canda, tawa ria, bahkan sempat menawarkan panganan yang mereka lagi nikmati. Seramah itu petani kopi ini dalam menghargai tamu ‘asing’ yang berkunjung ke Curup Cadas Pelangi Indah”
Jujur.
Saya merasakan pengalaman berbeda kala berkunjung ke Lahat, Sumatera Selatan
dan mampir ke curug ini. Bukan hanya menghadirkan sensasi menikmati air terjun
tetapi juga bertemu dengan keramahan warga lokal yang aktivitasnya sebagai
petani kopi. Saya sih menyadari bahwa traveling dan kopi adalah dua hal yang
sulit untuk terpisahkan. Tetapi baru kali ini merasakan langsung bertemu dengan
para petani kopi.
Dalam benak saya, para petani kopi pastinya adalah pria karena harus mengangkat beban berat di punggung mereka kala musim panen kopi tiba. Tetapi, hal tersebut tidak terjadi di Lahat, malah para petaninya kebanyakan adalah wanita. Surprise.
![]() |
Akses disekitar kawasan wisata yang ditanami kopi |
“Ekonomi restoratif adalah suatu model ekonomi yang bukan hanya mementingkan keuntungan semata dari produk yang dihasilkan tetapi juga mempertimbangkan keseimbangan dan keberlangsungan alam dimana produk tersebut berasal”
Penerapan Ekonomi Restoratif Dunia Kopi
Tahu
nggak, ternyata Indonesia adalah satu produsen kopi terbesar di dunia. Makanya
tidak heran jika banyak sekali jenis-jenis dan merek kopi dari berbagai daerah.
Dari pulau Sumatera hingga pulau Papua, semua memiliki kebun kopi. Sisi
menariknya adalah, cita rasa dan aroma kopi yang dihasilkan itu berbeda antara
satu daerah dengan daerah lainnya.
Saking
banyaknya kebun kopi ternyata menimbulkan masalah tersendiri pada setiap
prosesnya, tetapi yang paling merasakan dampaknya adalah petani kopi itu
sendiri. Kebayang nggak, jika biji kopi yang sudah melewati proses panjang ini
ternyata dihargai dengan nilai yang ala kadarnya. Sehingga para petani kopi
jauh dari kata Sejahtera.
Untungnya
hal seperti ini sudah tercapture oleh Java Kirana. Melalui berbagai program
yang bisa meningkatkan produktivitas para petani kopi hingga meningkatkan
kesejahteraan petani kopi itu sendiri pastinya.
Seperti
yang disampaikan oleh Noverian Aditya selaku Founder Java Kirana dalam acara
Nature’s Bounty: Drafting Sustainable Wonders with Local Coffee #KopiLokal
bahwa “keberhasilan seorang petani kopi itu berawal dari proses menghasilkan
kopi yang berkualitas dan mengurangi biaya produksi. Selain itu, dengan
hadirnya Java Kirana akan membantu para petani menjalankan ekonomi restoratif
dunia kopi serta membuka opportunity yang lebih besar”.
![]() |
Noverian Aditya (tengah) menyampaikan program dari Java Kirana |
1. Kebun kopi dengan tumpangsari
Untuk
menjaga keanekaragaman hayati di kebun kopi sekaligus mendukung ekonomi
restoratif ternyata bisa dijalankan dengan sistem tanam tumpangsari. Dimana di
area kebun kopi bukan hanya menanam pohon kopi saja tetapi juga pohon
bermanfaat lainnya yang bisa mendukung keberlangsungan alam.
Beberapa jenis tanaman yang bisa digunakan sebagai tanaman tumpangsari kopi antara lain tanaman pinang, nilam, jahe, kubis dan kentang. Jenis tanaman ini memang cocok untuk daerah dataran tinggi dimana kopi tumbuh dengan subur.
2. Pemanfaatan limbah dari kopi
Pada
proses pengolahan dari buah kopi menjadi biji kopi ternyata menghasilkan limbah
berupa kulit kopi. Jika tidak dimanfaatkan dengan baik, maka limbah ini akan
merusak lingkungan sehingga perlunya pengetahuan dan tindak lanjut yang tepat
untuk mengatasi permasalahan limbah kopi.
Beberapa
hal yang bisa dilakukan adalah dengan pengolahan limbah kulit kopi sebagai
pakan ternak warga sekitar, pembuatan biomassa hingga pupuk kompos. Jika hal
ini diterapkan maka sudah pasti lingkungan bakal tetap terjaga kesuburannya dan
terhindar dari masalah limbah.
3. Akomodir kurasi kopi lokal
Kehadiran
Java Kirana bukan hanya sebagai media partner saja tetapi lebih dari itu.
Melalui berbagai program termasuk membantu para petani dang mengakomodir kurasi
kopi lokal yang berkualitas.
Semakin baik kualitas kopi maka kopi tersebut memiliki peluang untuk digunakan sebagai raw material coffee shop salah satunya seperti Anomali Group lakukan. Hasil kurasi kopi lokal membuat kopi ini digunakan lebih banyak dengan harga terbaik.
Secangkir Kopi untuk Dunia dan Lingkungan
Percaya
atau tidak bahwa perjalanan secangkir kopi yang dinikmati kala nongkrong di
Anomali Coffee itu sudah melewati berbagai tahapan panjang. Bukan hanya sekadar
minum kopi saja tetapi minum kopi berkualitas dari kopi lokal Indonesia.
Seperti
yang disampaikan oleh Ibu Donna Elvina Amelia selaku Head of Indonesia Coffee
Academy, Anomali Group bahwa "setiap kopi yang disajikan untuk pelanggan di
Anomali Coffee pastinya sudah melewati 7 tahapan kurasi terlebih dahulu dari
berbagai jenis kopi yang ada di Indonesia. Hanya kopi dengan kualitas terbaik
dan standar tinggi yang akan menjadi secangkir kopi untuk pelanggan”.
Makanya
tidak heran jika kenikmatan secangkir kopi dari Anomali Coffee itu benar-benar
terasa nikmatnya. Karena kualitasnya benar-benar terjaga.
![]() |
Ibu Donna Elvina Amelia saat menyampaikan terkait Anomali Group |
1.
Kemasan Ice Cup untuk takeaway dengan plastic free dan sudah
tersertifikasi oleh PEFC (Programme for the Endorsement of Forest
Certification).
2.
Penggunaan kemasan take away yang biodegradable dengan sertifikat
USDA. Kemasan ini dibuat dari tepung jagung.
3.
Penggunaan sedotan dari Petani Indonesia dengan bahan dasar
singkong.
4.
Kemasan take away makanan dengan penggunaan Ecofren Box.
Dari apa
yang Anomali Group lakukan memberikan kita pengalaman terbaik dalam menikmati
secangkir kopi. Bukan hanya aroma dan citarasa khas dari kopi tetapi juga turut
menjaga dunia dan lingkungan agar terbebas dari limbah dan polusi.
![]() |
Kemasan ramah lingkungan dari Anomali Coffee |
comment 0 komentar
more_vert