“Pernah nggak sih memikirkan bahwa apa yang kita makan bisa berdampak terhadap lingkungan? Atau malah tidak peduli sama sekali? Kepedulian kita terkadang hanya ada pada kondisi luar ruangan yang begitu panas. Bahkan banyak yang ‘teriak-teriak’ di status media sosial kalau bumi lagi panas-panasnya. Padahal nih ya, bisa jadi itu semua berasal dari kebiasaan dalam memilih dan mengkonsumsi makanan.
Loh kok bisa gitu? Apa hubungannya antara kebiasaan memilih makanan dengan suhu lingkungan menjadi panas?
Sadar atau tidak, ternyata itu semua berhubungan. Kebiasaan membeli makanan yang banyak dan menumpuk sehingga ujung-ujungnya banyak makanan terbuang. Makanan yang terbuang ini lah sebagai salah satu penghasil gas metan ketika berada di area pembuangan sampah. Tahu sendiri kan, gas metan juga menjadi salah satu penyebab efek rumah kaca alias global warming. Makanya jangan heran, jika ternyata kebiasaan dalam memilih dan mengkonsumsi makanan bisa menyebabkan suhu lingkungan menjadi tinggi.
Terus, sebagai generasi muda apa yang bisa dilakukan agar keberlangsungan pangan bisa sekaligus menjaga lingkungan? Tenang saja. Dalam artikel kali ini, saya akan membahas cara mudah yang bisa diterapkan oleh para milenial dalam menjaga bumi sekaligus membantu keberlangsungan pangan ke depan. Materi dari artikel ini saya dapatkan ketika mengikuti online gathering #EcoBloggerSquad loh.
Cara Mudah Menjaga Bumi Sekaligus Menjaga Keberlangsungan Pangan
Dampak panas lingkungan yang dirasakan akhir-akhir ini, ternyata bisa kok dikurangi dengan cara mudah yang para milenial tentunya bisa lakukan. Apalagi jika hal tersebut berhubungan dengan keberlangsungan pangan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Program hidup sehat dan diet eco-friendly
Siapa disini yang sering mendengar kata ‘diet’. Pastinya sudah tidak asing lagi ya dengan kata ini. Tahu nggak, ternyata diet bisa loh menjadi salah satu cara dalam menjaga keberlangsungan pangan.
“Diet merupakan salah satu cara mengatur pola makan, baik dari segi jumlah maupun dari segi jenis makanan yang dikonsumsi”
Tetapi perlu diingat bahwa jika ingin membantu dalam menjaga bumi, maka bukan hanya melakukan diet saja tetapi perlu menerapkan diet eco friendly. Diet jenis ini lebih mengutamakan kondisi dan keadaan sekitar. Pastinya juga mempertimbangkan total biaya. Karena biasanya banyak program diet terkesan mahal karena melibatkan unsur makanan impor pada saat pelaksanaannya.
Berbeda halnya dengan diet eco-friendly. Pelaksanaan diet ini bisa diterapkan dengan beberapa cara antara lain:
a) Konsumsi pangan lokal dan lagi musim
Memilih pangan lokal sangat penting dalam menjaga keberlangsungan petani lokal sekaligus menjaga bumi lebih baik. Pangan lokal memiliki keuntungan karena proses produksi dan transportasi pada saat distribusi dilakukan disekitar kita. Bandingkan dengan pangan impor yang membutuhkan transportasi lebih jauh dan sistem pengolahan yang lebih ribet sehingga semua proses ini menambah rantai pasokan emisi gas ke lingkungan. Makanya penting banget memilih pangan lokal dibandingkan dengan pangan impor.
Selain itu, diet eco friendly juga bisa memanfaatkan kondisi makanan yang lagi musim di pasaran. Tujuannya ada 2. Pertama untuk menciptakan nuansa diet yang berbeda-beda sesuai dengan musimnya dan kedua adalah mengurangi pembusukan makanan berlebih akibat supply yang banyak disaat bersamaan. Umumnya makanan yang lagi musim memiliki harga lebih terjangkau pula.
b) Lebih banyak memilih makanan dari tumbuhan dibandingkan hewani
Simpel tetapi banyak dampaknya. Makanan yang berasal dari tumbuhan seperti buah, sayur dan kacang-kacangan ternyata dalam proses penanaman, panen, distribusi hingga tiba ke konsumen itu jauh lebih ramah terhadap lingkungan dibandingkan produk hewani dan turunannya. Makanya penting banget memilih menu makanan yang berasal dari tumbuhan dalam menjalankan diet eco friendly.
2. Membeli makanan dengan memperhatikan labelnya
Pada saat belanja makanan atau bahan pangan lainnya di supermarket, mungkin tidak terbiasa dengan label makanan. Padahal jika diperhatikan dengan seksama, saat ini semua item makanan yang dijual itu memiliki label tersendiri. Nah, terkait dengan sustainable food maka perlu juga memperhatikan label ini.
Beberapa label makanan yang bisa diperhatikan pada saat membeli adalah label local, organic, natural dan plant based. Umumnya label ini tertempel di kemasan. Dengan memilih makanan dengan label tersebut artinya membantu dalam menjalankan hidup sehat sekaligus menjaga lingkungan lebih baik.
3. Mengurangi jumlah sisa makanan
Gaya hidup mager anak muda saat ini, ternyata juga memiliki kebiasaan dalam menumpuk makanan lebih banyak. Bahayanya adalah, jika makanan tersebut tidak dikontrol dalam penyimpanan dan pengolahan maka mau nggak mau nantinya bakal menyisakan makanan dengan jumlah yang banyak. Entah karena terlanjur kadaluarsa pada saat penyimpanan atau proses memasak dengan jumlah berlebih. Kebiasaan buruk seperti ini akan meningkatkan beban dari sistem pengolahan sampah karena sisa dari sumber makanan ketika berada pada TPS lama-kelamaan akan menghasilkan gas metan lagi.
Mengurangi jumlah sisa makanan bisa dilakukan dengan mengontrol pembelian makanan sesuai dengan kebutuhan. Pastikan melakukan planning sebelum memasak, baik dari segi porsi hingga ketahanan makanan. Jika planning berjalan dengan baik, pastinya akan meminimalisir sisa makanan nantinya.
4. Merubah paradigma tentang narasi peduli lingkungan
Peduli terhadap lingkungan artinya sudah mulai merubah paradigma yang awalnya hanya pengguna saja tetapi berubah menjadi agent of change. Pemilihan narasi dan pemahaman akan setiap aktivitas menjadi langkah penting dalam program ini.
Beberapa narasi yang bisa digunakan dalam merubah paradigma adalah narasi akan benefit atau manfaat. Contohnya gini, mungkin banyak yang sudah terbiasa makan ikan salmon karena ikan ini terkenal dengan nilai gizinya. Tetapi ternyata banyak juga kok ikan lokal yang lebih bergizi dibandingkan ikan salmon.
Nah, pemahaman akan nilai gizi seperti ini sangat membantu dalam keberlangsungan pangan lokal ke depannya. Karena masyarakat akan lebih peduli dan mengkonsumsi makanan lokal dibandingkan dengan makanan impor.
Dengan 4 langkah mudah tersebut, pastinya para milenial akan lebih mudah dalam membantu sustainable food sekaligus menjaga bumi dari ancaman global warming. Saya sih percaya, langkah sederhana apalagi diterapkan dalam gaya hidup bakal memberikan dampak nantinya. Cepat atau lambat. Apalagi demi bumi kita tercinta. Percaya deh.
Wah ternyata membeli pangan lokal itu nggak cuma untuk buat bantu petani atau pedagang lokal ya Mas. Selain lebih sehat karena lebih fresh, ternyata juga bisa bantu mengurangi emisi.
ReplyDeleteSepakat banget, Mas. Aku udah lama menerapkan konsumsi pangan sesuai musim. Selain ramah lingkungan juga ramah dompet. Hehehe....
ReplyDeleteIya nih kak akhir-akhir ini cuaca ekstrem dan panas banget ya. Ternyata itu semua ada hubungannya dengan sisa makanan yang kita konsumsi. Nggak nyangka ya dampaknya bisa sebesar itu. Kalau di kampung aku makanan sisa itu dimakan sama hewan lagi. Tapi, kalau di kota besar ini yang sulit ya. Budaya mager ini nih yang harus dihilangkan dalam budaya makan anak muda.
ReplyDeleteDari keluargaku, mama dan bapak sih sudah berusaha untuk menyediakan makanan sesuai porsi keluarga. Kayak pantang ada makanan sisalah di rumah tuh. Awalnya, aku nggak memikirkan untuk menjaga bumi sih. Tapi ternyata pemikiran sederhana kedua orang tuaku malah bisa ikut andil dalam menjaga bumi. Jadi terasa menyenangkan.
ReplyDeleteLewat makanan banyak hal inspiratif yang dilakukan dalam menjaga lingkungan ini, dan memang harus diterapkan serta dirutinkan sih ya, jadi berkelanjutan sebagai kebiasaan baik
ReplyDeleteSaya dulu punya teman, Mas. Dia sering membeli banyak makanan, menumpuk di kulkas, akhirnya tidak dimakan dan dibuang. Padahal selain mubazir, juga berdampak pada lingkungan hidup ya, Mas. Jadi memang harus gerakan dari diri sendiri dulu. Misalnya itu tadi, membeli bahan makanan secukupnya dna sesuai kebutuhan saja.
ReplyDeleteTernyata dari segi makanan bisa juga untuk menjaga bumi ya. Bisa lewat diet alias mengatur pola makan
ReplyDeleteBener banget sih, kadang kita nih ngga ngerasa lho kalo makanan yang kita konsumsi itu berpengaruh sama rantai makanan, mulai dari transportasi pendistribusian sampe ke mulut2 yang menikmati
ReplyDeletenice banget loh idenya mereka, ak gak pernah kepikiran bahwa dari soal makanan aja bisa bantu jaga bumi kita
ReplyDeleteMenjaga bumi bisa dilakukan oleh siapa saja ya kak
ReplyDeleteTermasuk orang muda, dan semua bisa dilakukan dengan cara sederhana
Memilih makanan salah satunya
saya jadi inget buku yang pernah saya baca, "jangan sisakan nasi dalam piring". saya kira relate sih dengan kondisi permasalahan yang kakak angkat di artikel ini. Minimal kita bisa melakukannya dari hal yang kecil ya, jajan makanan yang emang pasti dihabiskan atau better bikin aja sendiri. sisa makanan emang bisa jadi gas metan dan parahnya, mengundang lalat dan jadi belatung.
ReplyDeleteMakan produk lokal aja itu sudah snagat membantu
ReplyDeleteBuang sampah tidak di sungai juga sudah sangat baik
Apalagi tidak merokok
Sangat baik buat bumi
Setuju bgt kak. Urusan sampah makanan pribadi emg ribet bgt sih. Bnyk loh yg ngebuang ke sungai. Bahkan masih di dlm plastik. Mana plastik kan lama ya terurai. Malah bikin pencemaran sungai aja tuh. Smg kita ttp bs merawat bumi agar ttp sejuk hgga bs dirasakan anak cucu kita nanti.
ReplyDeleteAnak muda bisa banget turut menjaga bumi.
ReplyDeleteKarena masa depan bumi ada di tangan anak muda zaman sekarang dengan semua kebaikan dan kebiasaan baiknya.
Anak muda zaman sekarang nih memang kudu di sosialisasi soal beginian. Biar makin paham kalo meteka tuh bisa hidup lebih sehat plus ngebantu bumi juga biar tetep terjaga.
ReplyDeleteAda makanan sisa di rumah aja sayang banget, makanya saya selalu mengingatkan anak anak untuk mengambil makanan secukupnya. Asal makannya habis dan tak bersisa..
ReplyDeleteWah seneng banget, berarti 2 bulan terakhir aku mulai ikut menjaga bumi lewat makanan. Soalnya lebih seneng makanan yang nabati kayak sayur, buah, sama umbi-umbian daripada yang hewani. Berasa lebih sehat juga ke tubuh
ReplyDelete