Tahu nggak sih, kalau 97.5 % air di dunia ini adalah air asin dan hanya sekitar 2.5 % saja air tawar yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan makhluk hidup. Nah, kebayang banget kan jika angka 2.5 % ini berkurang, maka pentingnya pengelolaan air bukan hanya sebagai Upaya menjaga air bersih tetapi juga untuk mengurangi air limbah.
Usaha menjaga air bersih ini merupakan peran bersama. Bukan hanya mengandalkan usaha perorangan saja tetapi juga dalam rumah tangga maupun skala industri.
Dalam skala rumahan, bagi yang tinggal dekat dengan sumber mata air bersih urusan ketersediaan air bersih bukan lah masalah utama tetapi bagi mereka yang tinggal di daerah gersang dan tandus serta jauh dari sumber mata air, maka air bersih sudah menjadi barang langka. Makanya itu penting banget untuk mulai menerapkan bijak dalam penggunaan air bersih.
Cara Bijak Menggunakan Air
Ada beberapa Langkah yang bisa dilakukan sebagai Gerakan bijak dalam penggunaan air antara lain:
1. Menggunakan kran tipe sprayer
Tahu nggak sih, jika kran biasa yang
ada di rumah jika terus-menerus digunakan akan menyebabkan pemborosan
penggunaan air bersih layak pakai dan terbuang percuma. Contohnya nih ya, jika
untuk mencuci tangan dengan kran biasa, maka sepanjang menyalakan kran air maka
sebanyak itu pula air yang terbuang. Hanya untuk mencuci tangan.
Hal ini bisa diatasi dengan menggunakan kran tipe sprayer, Dimana air yang dikeluarkan tidak deras dan bisa menjangkau area yang lebih luas. Apalagi jika hanya untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan kran tipe sprayer ini sangat membantu dalam menghemat penggunaan air bersih.
2. Terbiasa menggunakan shower dibandingkan gayung
Coba deh cek kamar mandi masing-masing,
apakah masih menggunakan gayung untuk mandi atau sudah menggunakan system
shower? Jika belum menggunakan shower, mulailah mempertimbangkan untuk segera
pasang.
Saat menggunakan gayung pada proses mandi, maka volume air yang dibutuhkan untuk sekali mandi itu lebih banyak dibandingkan jika menggunakan shower. Apalagi saat menggunakan gayung, jangkauan dari penggunaan airnya terbatas kala mandi yang efeknya akan mengambil air lebih banyak untuk menjangkau bagian tubuh lainnya.
Berbeda halnya dengan penggunaan shower. Dimana dengan jumlah air yang lebih sedikit dibandingkan menggunakan gayung, tetapi jangkauan lebih menyeluruh terhadap tubuh.
3. Automatic sprayer untuk tanaman
Sama halnya untuk urusan mandi, urusan
menjaga tanaman jika masih menggunakan sistem manual yaitu siram menggunakan
gayung maka sebaiknya harus diganti. Penggunaan system gayung bukan hanya boros
air tetapi juga bisa menyebabkan tanaman kelebihan air sehingga tanah jadi
tampah over hydrate.
Maka dari itu, mulailah menggunakan system automatic sprayer. Dimana proses
penyiraman tanaman secara otomatis dengan sprayer. Selain lebih hemat air, juga bisa menghemat energi.
4. Mengurangi penggunaan plastik
Bijak dalam penggunaan air bersih bukan hanya sekadar perilaku yang secara langsung memiliki dampak tetapi juga bisa dengan perilaku yang tidak secara langsung tetapi memiliki peran besar. Seperti dalam pengurangan penggunaan plastik.
Saya sendiri sudah terbiasa menggunakan botol minum selama beraktivitas, baik dalam bekerja maupun dalam perjalanan sehingga akan mengurangi sampah plastik yang dihasilkan. Kebayang kan, jika sampah plastik ini semakin banyak dan sulit terurai oleh tanah, maka dampaknya pasti akan mencemari air tanah sebagai salah satu sumber air bersih. Makanya penting banget untuk mengurangi sampah plastik seperti yang saya lakukan dan program yang sudah lama berjalan di Pulauku Nol Sampah.
Pengelolaan Air dan Limbah Terproduksi
Selain bijak dalam menggunakan air untuk diri sendiri dan skala rumah tangga, ternyata juga penting banget untuk melakukan pengelolaan air dan limbah terproduksi dalam skala industri. Tahu nggak sih, kalau hampir semua aktivitas industry pasti akan melibatkan air didalamnya. Entah itu menghasilkan air limbah atau menggunakan air bersih yang kemudian akan menjadi air limbah di akhir produksi.
Disini lah pentingnya untuk dilakukan pengelolaan air dan limbah hasil proses produksi. Tujuannya jelas, agar tidak membebani lingkungan dan menjaga kualitas air bersih yang digunakan.
Salah satu yang bisa digunakan sebagai contoh penerapan pengelolaan air dan limbah terproduksi adalah PT Saka Energi Indonesia. Selama proses produksi, ada dua hal penting yang dilakukan sebagai bentuk pengelolaan air yaitu:
1. Water Re-injection
Water re-injection merupakan suatu
sistem pengelolaan air hasil produksi, Dimana air tersebut dimasukkan kembali
(re-injection) ke dalam reservoir atau sumur produksi. Proses ini bertujuan
untuk menjaga tekanan sumur tetap stabil sekaligus mengurang limbah air
terbuang ke lingkungan
2. Waste Water Treatment
Air yang dihasilkan dari proses
produksi dan tidak digunakan untuk water re-injection akan mask dalam proses
waste water treatment plant (WWTP). Sistem yang ada pada WWTP bertujuan untuk
mengolah air terproduksi agar ketika dialirkan ke lingkungan maka tidak
memberikan dampak berbahaya dan membebani lingkungan.
Semua sistem ini merupakan komitmen dari SAKA Energi dalam menjaga lingkungan tetap harmoni dan menjaga kualitas air bersih tetap baik melalui sistem pengelolaan air yang terintegrasi dan pastinya bermanfaat.
Pengelolaan air seperti ini sebagai Upaya
menjaga air bersih sekaligus mengurang air limbah. Nah, kita semua bisa kok
berperan didalamnya. Mulai dari mengurangi limbah plastik dan bijak dalam
penggunaan air bersih. Yuk dimulai.
comment 0 komentar
more_vert