MASIGNASUKAv102
1508570391356967755

7 Strategi Meminimalkan Risiko Investasi Reksadana

7 Strategi Meminimalkan Risiko Investasi Reksadana
Add Comments
1 November 2022

Investasi reksadana mulai dikenal di Indonesia sejak 1995 dan berkembang pesat mulai 1996 sebagai sarana investasi untuk memudahkan masyarakat luas untuk berinvestasi di pasar modal.

rumah
Apa itu Reksadana? Secara sederhana, cara kerja dari Reksadana adalah investor menitipkan dana pada manajer investasi. Selanjutnya manajer investasi akan mengelola dana investor hingga menghasilkan keuntungan. 

Ketika Anda memutuskan berinvestasi di reksadana, tahukah Anda bahwa Anda dihadapkan dengan kondisi pasar yang fluktuatif? Hal inilah yang seringkali membuat investor berpikir ulang, bahkan urung melakukan investasi reksadana.

Nah, sebelum kita bahas tentang strategi meminimalkan risiko investasi reksadana, pertanyaan untuk Anda: Kenapa Anda memilih untuk berinvestasi lewat reksadana? Pastikan anda bisa menjawabnya, ya. 

Lalu, ketika pertanyaan tersebut sudah terjawab. Langkah selanjutnya adalah mengetahui apa saja strategi meminimalkan risiko berinvestasi Reksadana. 

Strategi Efektif Meminimalkan Risiko Reksadana

Agar investasi reksadana yang Anda lakukan minim risiko. Anda bisa menerapkan 7 strategi efektif berikut ini.

1. Diversifikasi Pada Portofolio

Satu petuah bijak tentang investasi yang masih relevan sampai hari ini adalah, "Jangan letakkan semua telur ke dalam satu keranjang."

Diversifikasi portofolio reksadana berarti Anda tidak meletakkan seluruh telur (dana) ke dalam satu portofolio (keranjang). 

Dengan melakukan diversifikasi portofolio, Anda dapat meminimalkan risiko yang akan terjadi pada investasi reksadana dan yang terpenting, tujuan investasi Anda.

2. Pilih Reksadana Kategori Papan Atas

Kesalahan umum para investor baru di reksadana adalah meletakkan dana besar di reksadana yang tahun sebelumnya memiliki pengembalian tertinggi. Padahal bisa saja hal tersebut diperoleh dari portofolio di saham tematik yang, kebetulan sedang trending di tahun tersebut. Cara investasi reksadana seperti ini merupakan cara yang berisiko tinggi. 

3. Pakai Kalkulator Reksadana

Jika Anda cukup lama melakukan investasi reksadana, tentunya Anda sudah tahu filosofi beli saat harga unit turun dan jual/tebus saat harga unit reksadana naik. Strategi ini disebut market timing atau pengaturan waktu pasar.

Namun, untuk mampu membaca kondisi pasar dan mengatur timing yang pas membutuhkan keterampilan yang tidak mudah dilakukan oleh investor pemula.

Alternatifnya, Anda bisa menggunakan kalkulator Systematic Investment Plan (SIP) yang akan memudahkan Anda memperkirakan tingkat pengembalian Anda.

4. Ketahui Profil Risiko

Salah satu kendala besar dalam menghasilkan pengembalian tinggi dari investasi reksadana Anda adalah, pemahaman yang buruk tentang profil risiko.

Apa itu profil risiko? Sederhananya, profil risiko merupakan seberapa besar risiko yang Anda bisa terima terkait investasi yang Anda lakukan, termasuk, risiko atas jumlah pokok yang Anda investasikan.

5. Berhati-hatilah Terhadap Penawaran Produk Baru

Produk baru yang dimaksud adalah reksadana baru dengan nominal kecil dengan jangka waktu terbatas. 

Umumnya produk-produk ini ditawarkan dengan iming-iming NAV rendah sehingga harganya lebih murah dibanding unit lainnya, dapat dijual dengan harga tinggi segera setelah peluncuran dan mendapat imbal hasil yang tinggi.

Permasalahannya, Anda tidak dapat mengetahui rekam jejak produk yang bisa Anda pelajari sebelum memutuskan apakah itu cocok dengan profil dan tujuan investasi Anda.

6. Jangan Ikuti Kebanyakan Orang

Saat pasar naik, kebanyakan investor akan menganggapnya terus naik sehingga meningkatkan investasi. Namun, kenaikan ini sering tak berkelanjutan dan pada akhirnya terjadi koreksi pasar yang merasionalisasi harga saham yang dinilai terlampau tinggi.

Bila Anda mendengar selentingan tentang reksadana-reksadana baru yang menghasilkan pengembalian tinggi, pastikan Anda lakukan riset dahulu sebelum melakukan investasi.

7. Perhatikan Faktor Likuiditas

Sederhananya, likuiditas merupakan fitur yang memungkinkan investasi dicairkan menjadi uang tunai dalam kurun waktu yang ditentukan, dengan harga wajar dan mudah.

Anda perlu memperhatikan keseimbangan aset likuid dan non likuid, untuk memenuhi kebutuhan darurat.

Minimalkan Risiko Investasi Reksadana dengan Aplikasi Digibank by DBS

Investasi reksadana

Setelah mengetahui 7 strategi untuk meminimalkan risiko investasi reksadana, kini Anda bisa coba mempraktikkannya dengan membeli reksadana melalui bank penjual reksadana atau untuk lebih mudah dan praktis, secara online melalui aplikasi perbankan yang menjual produk reksadana. Salah satu aplikasi yang bisa Anda gunakan untuk mulai berinvestasi reksadana adalah Aplikasi digibank by DBS.

Aplikasi digibank by DBS ini merupakan platform yang memungkinkan Anda melakukan transaksi reksadana secara online. Beberapa keunggulan melakukan transaksi reksadana lewat aplikasi ini antara lain:

1. Tersedia lebih dari 50 produk reksadana

Tidak semua produk reksadana sesuai untuk profil Anda. Dengan semakin banyak pilihan produk tersedia, yakni lebih dari 50 produk yang ada di Aplikasi digibank by DBS, tentunya semakin mudah pula bagi Anda menemukan produk yang sesuai dengan tujuan investasi dan profil risiko Anda.

2. Fitur memilih produk reksadana berdasarkan kategori

Terlalu banyak pilihan kadang justru membuat semakin sulit menentukan pilihan bukan? Tenang, di Aplikasi digibank by DBS, terdapat fitur untuk memilih produk reksadana berdasarkan kategori seperti:

Kategori kinerja terbaik

Kategori terpopuler

Kategori scoring terbaik

3. Fleksibilitas dalam pembelian secara berkala

Sulit disiplin berinvestasi? Lewat Aplikasi digibank by DBS, Anda memiliki fleksibilitas  untuk mengatur pembelian secara berkala sesuai dengan keinginan Anda. Menariknya, ketika Anda ingin mengubah nilai nominal sewaktu-waktu pun tidak masalah. Jadi, rajin berinvestasi sudah merupakan hal yang Anda bisa jalankan ya.

4. Mulai dari 100 ribu 

Berapa dana awal yang harus disiapkan untuk mulai berinvestasi? Tidak besar, setara 2 gelas Caramel Macchiato di kafe favorit Anda yaitu mulai dari 100 ribu.

5. Satu aplikasi untuk semua transaksi

Menjual, membeli hingga melakukan pengalihan dana, semua bisa dilakukan di satu aplikasi. Jadi tak perlu repot-repot lagi untuk berinvestasi reksadana. Anda juga bisa melakukan pendaftaran Single Investor Identification (SID) lewat Aplikasi digibank by DBS ini. Investasi reksadana jadi semakin mudah dan praktis bukan?

Berinvestasi ke dalam reksadana, memiliki risiko-risiko yang tak bisa dihindari. Namun, Anda bisa meminimalkan risiko-risiko tersebut dengan memahami apa itu Reksadana, sekaligus melakukan langkah-langkah di atas. Untuk kemudahan investasi reksadana, gunakan Aplikasi digibank by DBS.

Talif

Saat ini selain sebagai blogger juga bekerja sebagai technical team khususnya dalam dunia kimia perminyakan.