MASIGNASUKAv102
1508570391356967755

Jangan Sampai Ketidaktahuan Malah Menjadi Bencana

Jangan Sampai Ketidaktahuan Malah Menjadi Bencana
Add Comments
14 September 2022

Memilih BRI, bukan hanya sebagai tempat menabung tetapi juga membantu dalam operasional bisnis keluarga. Apalagi buat kami yang tinggal di pelosok. BRI hadir dekat dengan kami. 

Tambak Udang Vaname
Yah, memang benar. Entah mengapa yang kami rasakan BRI itu benar-benar dekat. Coba deh diperhatikan, jika mudik ke kampung halaman di pelosok negeri pastinya bakal menemukan ATM  BRI. Atau jika masuk lebih pelosok lagi, minimal bakal menemukan BRILink. Itulah yang membuat BRI dekat dengan masyarakat.

Awal tahun 2010, saat kami sekeluarga mulai merintis usaha tambak udang vaname. Biasanya udang hasil panen akan dikirim ke Makassar. Meskipun jarak antara tempat kami usaha di Pantai Tambu di Sulawesi Tengah dengan Makassar lumayan jauh. Tetapi di Makassar banyak perusahaan yang mampu membeli dengan harga terbaik. Sejak saat itu lah, kami memulai membuka rekening untuk menerima hasil penjualan udang.

Di awal pembukaan rekening bank BRI di kecamatan, alhamdulillah benar-benar terbantu. Customer service yang melayani sangat welcome dan menjelaskan dengan baik, jenis tabungan serta peruntukannya. Akhirnya membuka tabungan BRITAMA Bisnis. Sekaligus juga mengaktifkan sms banking. Kala itu, sms banking hanya bertujuan untuk mengetahui apakah uang hasil panen sudah ditransfer dari Makassar. Sesimpel itu dan benar-benar membantu.

Pada saat mengaktifkan sms banking pun, customer service yang melayani menjelaskan keuntungan dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan. Beberapa yang teringat bahwa, SMS banking ini sifatnya personal dan jangan sampai kode atau OTP untuk proses transaksi diberitahu ke pihak lain.

Selain itu, customer service menjelaskan bahwa sms banking juga bisa untuk cek saldo, transfer, beli pulsa handphone dan merubah PIN.

Penjelasan dengan bahasa sederhana seperti itu benar-benar terngiang. Apalagi ini baru pertama kalinya membuka rekening di bank.

Diguncang Pertama Kali via SMS

Waktu berjalan, manfaat sms banking pun benar-benar terasa. Semua lancar. Untuk cek saldo, jadi lebih mudah. Urusan transfer untuk pembelian biaya operasional tambak juga hanya dari handphone. Bahkan untuk beli pulsa, juga dari handphone sendiri yang sebelumnya harus ke kecamatan. Efisien waktu dan jarak. Semuanya berjalan dengan lancar, semudah mengetik pesan sms dengan format tertentu.

Hingga saat siang hari, tiba-tiba ada notif. Isinya benar-benar mengejutkan sekaligus menggembirakan. Informasi menang hadiah. Sumringah sekali kala itu. Kami sekeluarga, seumur-umur belum pernah mendapatkan hadiah atau apapun dari Bank. Secara memang tidak pernah ikut lomba. Tetapi kali ini, dinyatakan sebagai pemenang undian. Respons sms pun dikirimkan untuk membalas pesan hadiah tersebut.

Selang beberapa lama, ada nomor yang tidak dikenal menelpon. Kali ini benar-benar lebih bahagia lagi. Karena ternyata hadiahnya itu adalah uang tunai sebesar 75 juta. Hadiah sebesar itu, benar-benar menggembirakan. Pastinya bakal membantu usaha bisnis yang sedang berjalan.

“Jika ingin mengambil hadiahnya, bapak harus bayar pajaknya dulu sebesar 2,5 juta” begitulah kira-kira percakapan terakhir sebelum telepon ditutup.

Tanpa berpikir panjang karena memang lagi berada di kecamatan, akhirnya menuju ATM BRI yang satu lokasi dengan bank nya. Semangat dan rasa gembira akan menerima hadiah benar-benar meningkatkan hormon endorphin.

sms banking
Contoh sms banking penipuan (sumber: bri.emingko.com)

Setibanya di ATM, ternyata bertemu kembali dengan customer service BRI yang sebelumnya melayani dalam pembukaan rekening dan mengaktifkan sms banking.

“Eh pak. Kenapa antri ATM? Kan sudah ada sms bankingnya”

“Oh. Ini loh, mau transfer pajak hadiah dulu. Kebetulan barusan dapat sms dan telepon kalau menang hadiah 75 juta dari bank BRI”

“Wah pak. Itu penipu. Bank BRI hingga bulan ini tidak ada menyelenggarakan undian berhadiah. Apalagi ini, bapak disuruh transfer dulu. Kalau bank BRI yang nyelenggarain, pajaknya biasanya dipotong dari hadiahnya pak”

“Walah. Untung saya belum transfer. Terima kasih ya mba. Untung ada mba, kalau tidak bisa tertipu saya 2,5 juta”

Alhamdulillah. Masih bersyukur. Kali ini, mengumpat kecerobohan diri sendiri. Kok bisa-bisanya juga langsung percaya ya. Apalagi harus transfer terlebih dahulu. Untungnya bertemu dengan CS yang tepat disaat yang tepat pula. Kalau tidak, berabe deh. Hangus 2,5 juta.

Dari Hampir Menjadi Korban Hingga Menjadi Penyuluh Digital SMS Banking

Kabar mendapatkan sms undian ini sudah tersiar di beberapa tetangga di pantai Tambu. Mereka merasa, kami adalah keluarga beruntung. “Tiba-tiba dapat hadiah 75 juta”. Tetapi bagi kami, keberuntungan bukan karena mendapatkan hadiah tetapi beruntung karena tidak menjadi korban penipuan undian berhadiah.

Sejak saat itu, kami pun lebih banyak menyampaikan ke tetangga akan jenis-jenis penipuan via sms ini. Apalagi, jika perlu mengeluarkan uang terlebih dahulu. Dan ternyata benar. Sms penipuan dengan berbagai kalimat dan kata-kata manis terus berdatangan. Entah di keluarga kami ataupun di tetangga-tetangga. Kebayang banget jadinya. Pastinya sms seperti ini sudah banyak menelan korban.

Alhamdulillahnya, dari mulut ke mulut orang kampung, informasi yang kami sampaikan terkait sms undian penipuan juga mulai tersebar. Bagi kami, jangan sampai ada yang jadi korban. Toh juga kami sudah terselamatkan dari CS BRI dan sekaligus menyampaikan informasi penting ini. Meskipun hanya sebagai nasabah bank, tetapi bisa juga kok bermanfaat sebagai penyuluh digital akan bahaya sms undian. Alias penyambung lidah pihak bank ke kerabat dan tetangga di sekitar tempat tinggal.

Kemajuan Teknologi, Ibarat Pisau Bermata Dua

Di kampung kami tinggal, meskipun hanya sekadar perumahan nelayan tetapi dampak kemajuan teknologi juga dinikmati. Jika dahulu urusan silaturahmi dengan kerabat hanya sekadar mendengarkan suaranya saja, tetapi sekarang sudah bisa langsung video call menggunakan whatsapp. Begitupun juga dalam dunia perbankan.

Awal tahun 2020, untuk kesekian kalinya berkunjung kembali ke bank BRI di Sausu Trans untuk proses penggantian kartu ATM. Kala itu memang ATM nya sudah expired, sehingga mau tidak mau harus diganti. Staf bank yang melayani juga dengan sigap dan ramah menerima bahkan nih ya sekaligus memperkenalkan dan membantu unduh aplikasi BRImo di handphone.

Aplikasi BRImo

Jika dahulu, cukup menggunakan sms banking dan kartu debit ATM untuk segala keperluan. Kali ini semua teralihkan. Dengan adanya aplikasi BRImo, urusan transaksi finansial beres dalam genggaman. Bahkan fitur-fiturnya juga lengkap banget. Mulai dari tarik tunai, cek saldo, pengisian pulsa/data, dompet digital, pembayaran listrik, BRIVA, BRIZZI dan masih banyak layanan perbankan lainnya. Benar-benar nasabah dipermudah.

Kembali staf bank menjelaskan tentang pentingnya menjaga kerahasiaan data pribadi, entah itu username, sandi atau pin BRImo.

“Pak, aplikasi BRImo ini sifatnya personal seperti bank pribadi di dalam handphone. Jadi jangan sampai username, sandi dan pin nya diketahui oleh orang lain termasuk pegawai bank BRI. Pihak bank tidak pernah meminta data tersebut dalam bentuk apapun”

Kalimat ini terus terngiang-ngiang bahkan seiring berjalannya waktu yang dirasakan hanyalah kenyamanan menggunakan BRImo. Tidak perlu lagi menggunakan pulsa biasa layaknya sms banking, semuanya berbasis internet dengan pulsa data.

Urusan transfer pun jadi lebih mudah. Apalagi jika untuk kebutuhan bisnis. Jika mentransfer untuk keperluan tambak, tinggal kirimkan saja bukti transfer di akhir transaksi menggunakan BRImo. Atau mau cek transfer dari pihak pabrik yang membeli udang vaname di Makassar, tinggal lihat mutasi. Semuanya memang mudah.

Hingga pada sore hari, notifikasi whatsapp berbunyi dan disusul dengan telepon menggunakan nomor pribadi. Si pihak penelepon mengaku sebagai CS BRI Jakarta. Gaya bahasanya memang cukup meyakinkan hingga membahas tentang ‘tarif transfer antar bank’ yang baru akan berlaku pada aplikasi BRImo dan dibebankan setiap bulan sebesar 150ribu.

Emang sih, selama ini hampir 90% lebih urusan transfer dan transaksi keuangan bulanan menggunakan bank BRI. Jadi tidak terlalu diambil pusing terkait biaya admin transfer beda bank. Tetapi kok, bisa-bisanya bakal dipotong setiap bulan 150ribu hanya untuk urusan transfer beda bank.

Diakhir telepon, staf yang mengaku CS BRI Jakarta ini menyampaikan bahwa, “Ada atau tidaknya transaksi beda bank dengan BRI, tetap akan dikenakan potongan 150ribu per bulan. Jika tidak setuju silahkan isi tautan yang saya kirimkan via WA

Awalnya mikir, kok BRI gini banget ya. Selama ini sih, penjelasan dari CS yang ada di Bank cabang Sausu informatif dan baik-baik saja. Tidak ada informasi terkait potongan 150ribu ini. Akhirnya mencoba mengisi link yang dikirimkan. Baru juga dibuka dan melihat pertanyaan yang perlu mengisi data username BRImo, sandi dan PIN nya.

Digital siber
Kejahatan siber terhadap data pribadi akun BRImo

Langsung deh teringat akan pesan CS bahwa pihak Bank tidak pernah meminta username, sandi dan PIN nasabah dalam bentuk alasan apapun. Fixed, ini adalah penipuan. Lagi-lagi hampir tertipu secara digital.

Emang sih, urusan kemajuan teknologi seperti saat ini kayak pisau bermata dua. Keuntungannya dapat tetapi juga rawan penipuan siber. Makanya kita yang harus filter dan kontrol. Apalagi jika sudah berhubungan dengan digital banking.

Menjadi Nasabah Bijak itu Adalah Keharusan

Siapa sih yang disini bakal rela uang tabungan atau uang bisnis yang tersimpan di bank raib begitu saja? Pastinya tidak mau dong. Apalagi itu terjadi karena keteledoran kita sendiri. Makanya penting banget loh menjadi nasabah bijak itu. Bijak dalam bertransaksi, bijak dalam menjaga kerahasian data dan bijak akan informasi yang diterima.

Beberapa cara sih yang bisa dilakukan, agar kita sebagai nasabah bank terhindar dari kejahatan siber antara lain:

1. Tidak pernah menyebarkan data pribadi dalam bentuk apapun.

Kerahasiaan data itu harus terjaga dan diketahui oleh kita sendiri. Entah itu username, PIN, sandi, nama ibu kandung atau apapun data pribadi lainnya yang terhubung langsung dengan sistem perbankan.

2. Ikut aktif dalam mencari informasi terkini tentang bank dari media resmi.

Ini sih gampang. Tinggal follow akun resmi bank BRI yang biasanya ditandai dengan centang biru. Begitupun juga dengan nomor WA. Pastinya nggak mungkin nomor pribadi.

3. Block akun atau informasi yang terindikasi kejahatan siber perbankan.

Jangan tergoda dengan informasi menang undian atau pengisian link tertentu yang berasal dari nomor tidak jelas tetapi mengatasnamakan pihak bank.

4. Berbagi pengalaman perbankan dengan orang di sekitar kita.

Saat ini kan sudah ada penyuluh digital dari bank BRI. Nah, biasanya mereka akan menyampaikan informasi penting yang berhubungan dengan transaksi keuangan secara digital. Setiap informasi penting yang kita dapat, nggak ada salahnya kok kita sampaikan ke orang disekitar kita agar informasi dari penyuluh digital tidak terputus. Apalagi jika info tersebut penting agar bisa terhindar dari kejahatan siber.

Jika ditelaah sih, kejahatan siber ini memang selalu ada. Tinggal bagaimana caranya kita bertindak agar tidak menjadi korban. Karena semua orang, ingin merasa aman dan nyaman dengan menyimpan dana yang dimiliki. Seperti kami yang selalu percaya dengan bank BRI, bank yang selalu dekat dengan kami dan menemani sepanjang perjalanan bisnis tambak udang vaname. 

Belajar dari ketidaktahuan dan berusaha menjadi nasabah bijak agar bencana kejahatan siber tidak menimpa kita. Yuk, mulai sadar dan cakap digital juga.

Talif

Saat ini selain sebagai blogger juga bekerja sebagai technical team khususnya dalam dunia kimia perminyakan.