MASIGNASUKAv102
1508570391356967755

Pulau Padar di Taman Nasional Komodo

Pulau Padar di Taman Nasional Komodo
Add Comments
29 September 2017


“Rumput-rumput yang mulai menguning dari atas bukit kapur nan menjulang. Dibawahnya, lekukan garis pantai, anggun nan menawan dengan warna pasir beragam; hitam, putih dan merah muda. Dititik ini lah, pesona Pulau Padar terpampang dengan nyata.”

 
Taman Nasional Komodo
Sisi kiri Pulau Padar
Belum terlalu banyak aktivitas di dermaga bawah Labuan Bajo, subuh ini sebagai salah satu dermaga tempat kapal bersandar menuju pulau padar. Sisa tenda pasar  semalam, masih berdiri tegak sepanjang jalan kampung bawah. Di sisi kiri dermaga, sudah bersandar tiga perahu nelayan berkapasitas masing-masing 10 orang. Perahu ini yang akan kami gunakan seharian kedepan.

Aku masih punya waktu berkeliling disekitar dermaga, sembari menunggu dua rekan kawan lainnya yang kutemui dilayanan aplikasi media sosial para traveller bernama Couchsurfing.  Aplikasi ini, bisa membuat temu janji untuk bersama-sama menikmati satu destinasi. Hari ini kami berencana mengeksplor gugusan pulau di sekitar Labuan Bajo.

Perahu Pinisi Labuan Bajo
Perahu Pinisi di Labuan Bajo

Tidak lama berselang, kedua rekanku pun muncul. Kami memang belum pernah bertemu sebelumnya, tetapi dari profil yang tercantum dimedia sosialnya, aku pun langsung mengenali salah satunya. Menyapa dan memberikan salam perkenalan, hingga pertanyaan situasi pun mengalir begitu saja sembari langkah kami menuju perahu yang akan digunakan.

Perjalanan Menuju Pulau Padar

Cukup memberi kode jempol ibu jari, para ABK pun paham apa yang perlu dilakukannya. Tali penambat kapal mulai dilepas dan mesin kapal perlahan terdengar diiringi gerakan perahu menjauhi dermaga, pelan tapi pasti. 

Aku pun memposisikan diri diburitan kapal, menikmati angin pagi yang segar dan tenangnya air laut, meskipun bising suara mesin honda 2 tak perahu kami nyaring terdengar sepanjang perjalanan. 

Baca juga: Baluran Banyuwangi

ABK perahu di Labuan Bajo
ABK
Gelombang pagi ini cukup bersahabat, hanya tampak riak-riak kecil sepanjang perjalanan. Sesekali berpapasan dengan perahu pinisi dan perahu nelayan yang diatasnya berkibar bendera merah putih. Perahu pinisi seperti itu, biasanya digunakan untuk LOB, life on board, sebagai salah satu cara menikmati Taman Nasional Komodo berhari-hari di kapal. 

Jika memiliki waktu luang yang banyak, LOB menjadi pilihan tepat. Tetapi bagiku, yang kali ini hanya flashpacker, one day trip ke Pulau Padar sudah cukup untuk menjawab rasa penasaranku akan keindahan dan keunikan pulau ini.

Selang beberapa saat, tiba-tiba, dari arah belakang suara ABK itu pun sontak terdengar, keras mengalahkan bisingnya suara mesin kapal.

“Bang, kita langsung ke Pulau Padar saja yang paling ujung, karena subuh begini masih sepi pengunjung” teriak ABK yang dengan lihai mengarahkan kapal bertenaga mesin honda 2 tak miliknya.

Kami pun menganggukkan kepala, dan perahu masih melaju, membelah lautan dengan pemandangan bukit-bukit karang disisi kirinya. Terkadang, deretan perkampungan nelayan menghiasi sepanjang perjalanan. Sajian ini lah yang akan menemani perjalanan kami menuju Pulau Padar.
 
Bersandar di Pulau Padar
Kapal di Pulau Padar

Pendakian Pulau Padar

Sebagai salah satu bagian dari gugusan Pulau Komodo, Pulau Padar menyimpan keindahan tersendiri. Pulau ini menawarkan lima lekukan pantai setengah lingkaran. Pertama kali menginjakkan kaki dipulau ini, kita akan dimanjakan dengan beningnya air laut diikuti halusnya pasir putih sepanjang garis pantai tempat jangkar perahu ditambatkan. Aku memperlambat langkah, ingin merasakan halusnya pasir putih yang kontak langsung dengan kaki sembari tangan memegang sepatu dan sebotol air mineral.
Ikon Taman Nasional Komodo
Jalan setapak
Didepan, jalan setapak berwarna coklat membelah rerumputan tampak dari kejauhan. Butuh perjuangan untuk mendaki bukit di Pulau Padar, sebelum akhirnya lekukan pantai itu tampak jelas tersaji didepan mata. 

Sesekali aku berhenti, duduk dibawah pepohonan yang cukup jarang ditemui sepanjang jalur pendakian. Meskipun jam baru menunjukkan pukul 09.00 pagi, tetapi sengatan matahari cukup membantu menguras energi selain tanjakan ini. Biasanya, warga lokal yang sudah sering bolak-balik mendaki pulau padar butuh waktu sekitar 10 menit. Tetapi bagi kami, yang belum terbiasa membutuhkan ekstra time

Untungnya, saran dari ABK untuk membawa air minum dalam kemasan benar-benar berguna. Karena meskipun bukan sebuah bukit atau gunung, mendaki pulau padar bisa enimbulkan dehidrasi. Setidaknya air minum ini, bisa mengatasi selama waktu menuju view point.

Keunikan Pulau Padar

Setelah 20 menit pendakian, tiba-tiba aku membalikkan badan hingga langkah berhenti sejenak. Dari atas bebatuan aku melihat pemandangan tak biasanya. Bukit kapur dengan lekukan tiga pantainya, lautan dan langit dengan warna birunya, kontras menjadi pembeda pemandangan yang mempesona. Rumput-rumput liar yang tumbuh mempercantik gabungan keindahan dalam satu titik pandang. Inilah pesona yang tersembunyi itu.

Pesona Pulau Padar
Pulau Padar dengan tiga lekukan pantainya
  
Garis pantai dengan lekukan yang berbeda, hanya dapat dinikmati dari atas bukit. Semakin tinggi mendaki, maka semakin tampak kelima lekukan pantai Pulau Padar. Aku berhenti sejenak, menikmati pemandangan ini sambil bersyukur atas anugerah keindahan yang diberikan atas negeriku. 

Rasanya ingin berlama-lama disini, menghabiskan waktu ditemani pesona pulau padar yang tak pernah pudar. Pesona primadona keindahan Taman Nasional Komodo. Puas menikmati, beberapa dokumentasi dari berbagai angel aku ambil sebagai pengingat kelak bahwa, aku pernah travelling kesini. 

Matahari sudah mulai bersinar hebat, keringat yang tadinya berkucuran kini telah kering. Angin sepoi-sepoi diatas bukit pulau padar membuat betah. Tetapi, kali ini kami harus segera kembali ke perahu. Melanjutkan eksplorasi berikutnya di Taman Nasional Komodo.
Talif

Saat ini selain sebagai blogger juga bekerja sebagai technical team khususnya dalam dunia kimia perminyakan.

  1. Replies
    1. Ayo kak, berkunjung kesini sekalian lihat Komodo

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
  2. Keren banget pemandangannya, apalagi kalo naik perahu Phinisi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Tapi lumayan budgetnya klo yg pakai phinisi. Biasanya itu untuk yang LOB (Live on Board).

      Delete
  3. Subhanallah ... cakep betul pulaunya, ulasannya juga cukup lengkap

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih, siapa tahu berniat berkunjung kesini

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
  4. Labuan bajooo selalu mau ke sana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Pulau nya cantik dan warganya ramah

      Delete
  5. keren banget ya pemandangannya :)
    pengen kesana jg thanks for sharing
    www.belajaronlineshop.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Semoga disegerakan berkunjung kesana

      Delete
  6. Cantik banget pemandangannya, lelah rasanya terbayarkan kalo tempatnya seindah ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak. Itu lah kenapa, ada setiap usaha dibalik keindaha

      Delete
  7. Indahnya memukau banget ya kak..Lupa diri saya saat kesana...sampai guidenya 'nyerah' teriak2 ke saya yg asik naik turun perbukitannya di luar rombongan...


    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Mubazir cepat2 pulang kalau sudah disini.

      Delete
  8. Labuan bajoo tempat yang harus dikunjungi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak. Kebetulan kemarin backpacker sendiri dari Lombok ke sini. Siapa tahu ingin mencoba juga. Rutenya, Lombok-Sumbawa-Bima-Labuan Bajo

      Delete
  9. bang taumi mahh selalu juaraa foto2nya ihhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Terimakasih loh atas masukannya buat pemula pencinta foto seperti saya. Masih harus banyak belajar 😀

      Delete
  10. Pulau ini hitss banget di instagram, btw selalu suka gaya penulisannya. Rapi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih mas Achi. Jadi termotivasi, untuk tetap menulis

      Delete
  11. Waaw keren banget kak pulaunya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak. Siapa tahu pulau ini jadi informasi destinasi berikutnya.

      Delete
  12. Tapi di sini memang ga ada spot buat menyelam ya ka?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau di Pulau Padar, belum ada. Spot divingnya ada di Manta point. Sedangkan untuk snorklingnya ada di Pulau Kanawa

      Delete
  13. Salah datu destinasi yg ingin ge kunjungi namun belum kesampean. Memang cakep bgt nih tempat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo Bang Tengku, semoga terwujud dalam waktu dekat.

      Delete
  14. Pulaunya bagus, didukung dengan photography yang juga bagus banget. Keren.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih kak, semoga bisa memberikan informasi dan visualisasi yang cukup untuk destinasi satu ini.

      Delete
  15. wah beruntung ya kak lautnya lagi bersahabat.
    aku waktu ke sana gelombangnya lagi dahsyat banget.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau laut tidak bersahabat, lumayan juga sensasinya. Bagi yang tidak biasa, bisa tidak nyaman menikmati perjalanannya.

      Delete
  16. Tenang tulisannya. Suka bacanya.

    ReplyDelete
  17. Pengen banget ke Pulau Komodo, tapi belum kesampaian

    ReplyDelete
  18. Wishlist yang belum kesampaian. Indah banget ya bang.. keren!!

    ReplyDelete
  19. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete