Aman Berlalu Lintas di Jalan, Ingat Selalu CETUS
Mendengar kata Jakarta, maka
langsung terpikirkan dengan ikon keberadaan Monas, jalan toll yang panjang, gedung-gedung
pencakar langit hingga pastinya kemacetan lalu lintas. Pertumbuhan dan
mobilitas dari kota-kota satelit disekitar Jakarta menyebabkan tingginya
kebutuhan akan penggunaan kendaraan bermotor, baik berupa kendaraan umum hingga
kendaraan pribadi. Keadaan ini pula menyebabkan kemacetan yang sudah menjadi
kebiasaan hidup apalagi disaat jam
berangkat dan pulang kerja.
Macet Jakarta disaat
jam pulang kerja
Dampak utama dari tingginya penggunaan
kendaraan bermotor adalah meningkatkan peluang resiko kecelakaan dalam berlalu
lintas. Fakta ini didukung dengan peningkatan angka kecelakaan baik menyebabkan
kerugian materiil hingga menelan korban jiwa. Sehingga sudah sepantasnya, para
pengguna jalan mengetahui cara berkendara aman demi keselamatan dalam berlalu
lintas. Salah satunya dengan mengukiti tips CETUS, yang merupakan singakatan
dari Cek fisik dan dokumen, Eliminasi peralatan keamanan dalam berkendara yang
tidak standar, Taati peraturan dan rambu-rambu lalu lintas, Usahakan untuk
selalu defensive driving dan Safety first.
Sumber: Data Direktorat
Lalu Lintas Polda Metro Jaya (Januari-November 2018) dalam tribunnews
metropolitan
Cek fisik dan dokumen
Hal yang paling utama dan penting
sebelum melakukan perjalanan menggunakan kendaraan bermotor adalah cek fisik
kendaraan. Seperti pemeriksaaan tekanan ban, rem dan kelayakan kendaraan
disamping fisik pengemudi. Ketika hal ini dilakukan akan mengurangi rasa
khawatir dan menurunkan angka resiko kecelakaan, karena yakin akan semua fungsi
dalam berkendara. Begitupun juga dengan kondisi fisik atau kesehatan pengemudi.
Jangan pernah menggunakan kendaraan jika dalam kondisi tidak sehat, dibawah
pengaruh obat atau pun minuman beralkohol. Kondisi fisik yang prima juga akan
mempengaruhi kecekatan dan ketrampilan dalam mengemudi dampaknya lebih mawas
dalam berkendara yang akhirnya akan mengurangi angka kecelakaaan dalam berlalu
lintas.

Dokumen perjalanan
mengemudi
Disamping cek fisik juga perlunya
memastikan dokumen kendaraan yang dimiliki lengkap seperti Izin mengemudi, STNK
hingga persyaratan perjalanan lainnya. Tujuan pentingnya, agar tidak perlu khawatir
lagi jika suatu saat ada pemeriksaan dokumen sepanjang perjalanan. Karena ada
beberapa kecelakaan akibat tidak lengkapnya dokumen sehingga pengendara kendaraan
mengemudi berlawanan arah dan menabrak pengemudi lainnya hanya karena menghindari
jalanan tempat pemeriksaan dokumen kendaraan. Sangat disayangkan. Jadi pastikan
selalu cek fisik dan dokumen kelengkapan dalam berkendara.
Eliminasi peralatan keamanan berkendara yang tidak memenuhi standar
Terkadang hasrat untuk
memodifikasi kendaraan agar terlihat keren malah bisa menyebabkan kecelakaan.
Karena dengan memodifikkasi spare part,
tampilan hingga bentuk kendaraan biasanya menggunakan peralatan yang tidak
sesuai standar keamanan meskipun kelihatan lebih keren. Hal ini karena akan
mengurangi fungsi utama dan daya pelindung dari masing-masing item kendaraan.
Logo Standar Nasional Indonesia
Belum lagi jika menggunaka alat
pelindung diri dari kecelakaan kerja yang abal-abal. Padahal saat ini, semua
alat pelindung diri sudah harus memiliki standar salah satunya adalah SNI, ‘Standar
Nasional Indonesia’ yang sudah teruji dalam manejemen kualitas produk. Tujuan
utamanya sangat sederhana, yaitu melindungi pengguna motor agar terhindar dari resiko
fatal jika terjadinya kecelakaan sepanjang perjalanan. Jadi sudah saatnya untuk
mengeliminasi perlatan keamanan berkendara yang tidak memenuhi standar
keselamatan.
Taati peraturan dan rambu-rambu lalu lintas
Banyak kecelakaan berawal dari
pelanggaran berlalu lintas, seperti tidak mentaati peraturan dalam penggunaan
jalan hingga melanggar rambu-rambu lalu lintas yang berlaku. Perlu dingat
bahwa, sekecil apapun pelanggaran semuanya berpotensi untuk terjadinya
kecelakaan. Hal yang sepele, adalah mengendarai kendaraan dengan melawan arus.
Meskipun jalan tampak sepi, tetapi karena melawan arus maka memperbesar
tabrakan sesame pengguna.
Rambu-rambu batas kecepatan
Contoh lainnya adalah rambu lalu
lintas tentang batas kecepatan kendaraan. Terkadang banyak pengemudi yang hanya
sekadar melihat rambu-rambu batasan kecepatan tanpa menerapkan. Padahal penentuan
batas kecepatan ini, bisa jadi karena konstruksi jalan hingga kondisi kepadatan
lalu lintas disekitar Kawasan tersebut sehingga mewajibkan untuk menerapkan
batas maksimal kecepatan. Tujuan akhirnya sudah pasti untuk mengurangi kecelakaan
di jalan raya. Jadi, jangan lupa untuk mentaati peraturan dan rambu-rambu lalu
lintas demi keselamatan berkendara.
Usahakan untuk selalu Defensive Driving
Ketika menggunakan kendaraan di
jalan terkadang ada saja hal yang berpeluang menimbulkan masalah hingga
kecelakaan. Maka disini pentingnya untuk menerapkan defensive driving yang merupakan perilaku mengemudi agar dapat
terhindar dari masalah selama berkendara, baik disebabkan oleh diri sendiri
maupun pengendara lainnya.
Nah, konsep defensive driving ini lebih komprehensif dibanding safety driving karena bukan hanya
berlandaskan terhadap keterampilan dalam
mengemudi tetapi juga berdasarkan perilaku
baik dan bertanggung jawab dalam mengemudi. Hal ini, akan membantu
mengurangi angka kecelakaan di jalan raya. Jadi, usahakan untuk selalu defensive driving.
Defensive driving mengurangi
resiko kecelakaan di jalan
Safety first, keselamatan yang utama
Safety first, atau utamakan keselamatan menjadi poin penting dan
paling utama dalam berkendara. Semua persiapan berkendara dari meninggalkan
rumah hingga ke tempat tujuan semuanya harus mengutamakan keselamatan. Dengan begitu
maka angka kecelakaan bisa berkurang. Beberapa perilaku safety first dalam berkendara yang wajib untuk dilakukan:
- Selalu menggunakan safety belt.
- Tidak melakukan komunikasi menggunakan handphone ketika mengemudi.
- Tidak mendengarkan musik atau hal-hal yang mengganggu konsentrasi selama mengemudi.
- Tidak memaksakan mengemudi ketika sudah mengantuk
Kesadaran dalam berkendara dengan
menerapkan safety first secara tidak
langsung akan mengurangi resiko kecelakaan. Apalagi disetiap perjalanan
menggunakan kendaraan pasti selalu ada keluarga yang menunggu di rumah, jadi
utamakan keselamatan lalu lintas dan ingat lah selalu, CETUS.
Ingat selalu keluarga
yang menunggu
Selama beberapa tahun pernah tinggal di Jakarta. Dan merasakan bagaimana jalanan Jakarta.
ReplyDeleteDan benar sekali Mas Talif,CETUS sangat perlu diperhatikan. Terima kasij, sharingnya, Mas.
Sama2 Bang. Karena keselamatan lalu lintas itu mulai dari diri kita
DeleteWaah keren, program CETUS jd ingat kaya program kemenkes yg pakai istilah unik (misal Germas)
ReplyDeleteIya. Benar, biasanya dengan kata-kata Unik orang bisa lebih mudah mengingat. Apalagi ini berhubungan dengan Keselamatan Lalu Lintas
DeleteHiruk pikuk kota Jakarta sangat saya rasakan terlebih saat berkendara waduh nano-nano deh hehe. Penting banget ini cek fisik kendaraan dan kelengkapan surat kendaraan, meski terlihat sepele tapi kenyataannya masih banyak yang mengabaikan hal tersebut.
ReplyDeleteIya. Bener. hal yang kelihatan sepele tetapi memiliki dampak yang tidak terduga, apalagi demi keselamatan lalu lintas dijalan
Deletesaya berusaha hati hati kalo mengendarai kendaraan tapi orang lan suka sradak sruduk.. misal yang sering terjadi nih.. saya di jalur lurus trus pengendara di sebelah kanan seenaknya motong jalan saya karena dia mau belok kiri.. saya pernah lho ngejar orangnya dan saya maki-maki.. saya mah gitu orangnya :D
ReplyDeleteMami dilawan. Betul sekali, terkadang kita sudah bawa kendaraan dengan hati2, selalu saja ada yang sembrono. Ini lah pentingnya defensive driving
DeleteBanyak yang perlu diperhatikan dalam berkendara, ya. Sebagai penumpang pun perlu tahu hal-hal ini supaya bisa memberi tahu kalau driver nggak tahu.
ReplyDeleteBenar sekali. Karena berkendara yang aman demi keselamatan bersama, entah itu driver ataupub penumpang
DeleteSetuju banget! Kalau ada surat2 yg ketinggalan tuh rasanya risau dan ga nyaman berkendara. Aku selalu cek sebelum pergi2. Alhamdulilah selalu aman
ReplyDeleteAlhamdulillah. Rasa nyaman dan aman dalam berkendara, akan mengurangi potensi kecelakaan
DeleteSaya baru tahu mengenai CETUS ini. Iya sebelum pergi naik motor, selalu cek dompet apakah udah isi identitas dan stnk. Penting. Soalnya dulu pernah kena tilang. Ahahaha
ReplyDeleteItu lah pentingnya, membawa dokumen kendaraan agar tidak perlu khawatir lagi
DeleteSaya baru tahu mengenai CETUS ini. Iya sebelum pergi naik motor, selalu cek dompet apakah udah isi identitas dan stnk. Penting. Soalnya dulu pernah kena tilang. Ahahaha
ReplyDeleteJujur aja, Saya sih baru denger yg namanya CETUS ini.
ReplyDeleteTp memang benar adanya dkm menggunakan kendaraan ada tata kaidah yg harus ditaati dan cetus cukup bisa utk merangkumnya
Bagus kalau ada program CETUS agar aman berlalu lintas di jalan seperti ini. Jadi persiapan mengemudi lebih matang lagi.
ReplyDeleteOh ya, kalau menurut saya selain faktor eksternal, faktor internal mestinya diperketat lagi. Yakni dari diri pengemudi. Permohonan SIM di Indonesia itu terlalu mudah, sehingga secara teori dan praktik belum siap sudah langsung ke turun ke jalan. Ini bisa jadi salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan.
Pengalaman saya mengurus SIM di Amerika itu ribetnyaaa. Akhirnya saya cuma dapat SIM dengan "pendampingan" (harus didampingi pemegang SIM penuh), suami baru dapat SIM penuh (harus tes tulis 3 kali + 1 kali tes praktik) baru lulus. Karena mengemudi di sana termasuk hak istimewa yang dimiliki seseorang maka harus dijaga atau bisa dicabut SIM-nya.
Semoga ke depannya lebih diperketat lagi permohonan SIM ini juga ada penertiban untuk yang belum memiliki. Juga CETUS bisa disosialisasikan lagi ke masyarakat luas.
Seandainya semua ingat CETUS, angka kecelakaan kayaknya bisa diperkecil
ReplyDeleteIde meringkas menjadi kata CETUS ini keren banget ya. Pintar yang buat. Jadi orang awam pun cepat menangkapnya.
ReplyDeleteJalanan Ibukota memang gila! Ada peluang sekian detik aja langsung diserobot, gak peduli lampu merah, kuning, ijo atau bahkan orange (eh gak ada ya). Tapi beneran deh, di Jakarta aku justru belajar berkendara dengan cermat.Kadang harus kuat-kuatan mental soal patuh sama lalu-lintas. Lha kita berusaha patuh, pengendara lain malah marahin kita. Cape deh!
ReplyDeleteKeselamatan itu sangat penting. Tapi suka ada saja sopir kendaraan umum yang main telepon saat mengendarai kendaraannya. Padahal kondisi jalan di daerah saya sangat rawan dan curam. Meleng dikit itu ancaman banyak nyawa yang jadi taruhan. Begitu juga pengendara motor, masih banyak yang menyepelekan menggunakan helm.
ReplyDeleteNah penting ini untuk disosialisasikan. Bagaimanapun juga kita harus mengutamakan keselamatan dalam berkendara.
ReplyDeleteSaya menggunakan kendaraan setiap hari untuk berangkat kerja, meskipun di daerah yang tidak banyak kendaraan namun potensi kecelakaan selalu ada. Nice tips, terimakasih
ReplyDeleteBagus nih bikin singkatan begini, bikin gampang diinget. Tapi sosialisasinya juga mesti digencarin lagi...
ReplyDeleteKeren ya mas namanya jadi CETUS, jd mudah diingat. Pentingnya memakai peralatan kesiapan berkendara yg SNI itu gaboleh d abaikan, ak aja udah mengganti semua helm k helm SNI nih
ReplyDelete